Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Samācāra

Hai. Bagaimana kabarmu? Apa senja-senja itu masih saja kau buru? Atau masihkah kau membenci bulir hujan yang membasahi rambutmu? Apakah kau menantikan pesan dariku, sama seperti aku yang masih saja menunggu nama mu tertera dalam kotak pemberitahuanku. Hai. Ah, andai saja semudah itu menyapamu setiap kita bertemu. Mengingatmu saja membuat degup jantungku tak beraturan. Belum lagi lidah ini selalu mendadak kelu. Terkadang di malam pergantian usia, ku menunggu sesuatu yang sangat mustahil untuk terwujud: Ucapan selamat darimu. Sekedar itu saja. Itu berarti aku masih terselip dalam ingatanmu, meskipun barang secuil saja. Setidaknya kau ingat. Seringkali aku meraba-raba rasa itu. Apakah milikku sendiri, atau kau juga jatuh pada rasa yang sama: suka; cinta. Gamang. Kau membuat perasaanku masih saja menggantung; tak tinggi dan rendah pada tanah pula. Masih di tempat yang sama. Biru. Abu. Kau selalu berwarna kelabu dan pupus bagiku. Namun, aku punya cara te